SATUKALTENG, Sampit – Nama Supian Hadi (SHD) sudah lama digadang-gadang akan maju sebagai salah satu calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam Pilkada 2024. Mantan Bupati Kotawaringin Timur ini mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat, dan sempat menerima rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada tanggal 29 Juni 2024. Rekomendasi tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, di Jakarta, yang semakin memperkuat spekulasi akan pencalonan Supian Hadi.
Selain PAN, pada 8 Agustus 2024, Juru Bicara SHD Center, Junaidi, mengungkapkan bahwa Supian Hadi juga telah mendapatkan rekomendasi dari beberapa partai besar, termasuk PDI Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bahkan, Junaidi menambahkan bahwa ada satu lagi partai politik yang segera memberikan dukungannya untuk Supian Hadi. “Dalam waktu dekat ini ada satu lagi parpol yang siap memberikan rekomendasi untuk SHD. Nanti akan kita sampaikan setelah rekomendasi itu kita terima,” ujar Junaidi.
Namun, hingga saat ini, partai-partai tersebut belum memberikan dukungan resmi dalam bentuk deklarasi publik terhadap pencalonan Supian Hadi sebagai Gubernur Kalteng. Kondisi ini membuat posisi Supian Hadi terkesan masih “mengambang” dalam mencari perahu politik untuk bisa maju di Pilkada Kalteng 2024.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, beberapa pasangan calon lain sudah lebih siap dengan dukungan dari partai-partai besar. Pasangan Abdul Razak dan Perdie M. Yoseph, misalnya, telah mendapat dukungan resmi dari Golkar dan Perindo. Sementara itu, H. Agustiar Sabran dan Edy Pratowo sudah didukung oleh Gerindra, PKS, dan PKB. Di sisi lain, H. Nadalsyah dan Sigit K. Yunianto juga telah mengamankan dukungan dari koalisi PDIP, Demokrat, dan NasDem.
Dengan partai-partai besar yang sudah “habis” atau menentukan dukungan mereka kepada calon lain, peluang Supian Hadi untuk maju sebagai calon Gubernur Kalteng 2024 semakin berat. Meskipun ia sudah memiliki dukungan dari PAN dan diklaim telah mendapat restu dari PDIP, PKB, dan PKS, situasi ini belum bisa memberikan jaminan konkret bagi Supian Hadi untuk maju ke dalam pertarungan politik.
Melihat peta koalisi yang sudah terbentuk, jalan Supian Hadi menuju Pilgub Kalteng 2024 bisa dikatakan semakin sempit. Bahkan dengan adanya satu partai lagi yang dikabarkan akan segera memberi dukungan, perolehan suara yang bisa diperolehnya mungkin masih kurang cukup untuk menyaingi koalisi besar yang sudah terbentuk.
Dalam situasi ini, Supian Hadi harus segera merumuskan strategi baru. Jika partai-partai yang disebutkan benar-benar tidak bisa memberikan dukungan penuh, opsi lain yang dapat diambil adalah mencari dukungan dari partai-partai kecil atau membuat kesepakatan dengan calon lain yang memiliki kans lebih besar untuk maju. Namun, apapun langkahnya, Supian Hadi berada dalam posisi yang harus cepat mengambil keputusan, mengingat waktu Pilkada semakin dekat dan partai-partai politik sudah menutup pintu bagi beberapa kandidat.
Sementara itu, situasi ini juga menjadi ujian bagi loyalitas para pendukung Supian Hadi yang selama ini telah bekerja keras mengumpulkan dukungan masyarakat. Tetap maju atau mundur dari pertarungan, keputusan tersebut akan sangat menentukan arah karier politiknya ke depan.
Peluang Supian Hadi: Antara Harapan dan Kenyataan
Peluang Supian Hadi untuk maju sebagai calon Gubernur Kalteng di Pilkada 2024 memang tampak semakin kecil, terutama dengan partai-partai besar yang sudah mengarahkan dukungan ke pasangan calon lain. Namun, dengan statusnya sebagai salah satu tokoh politik berpengaruh di Kalteng, ia masih bisa berharap pada kejutan-kejutan politik yang bisa terjadi mendekati masa pendaftaran calon.
Dengan situasi politik yang sangat dinamis, tidak menutup kemungkinan bahwa perubahan peta koalisi bisa terjadi. Supian Hadi tetap harus terus membangun komunikasi politik dan menunjukkan kapabilitasnya, serta meyakinkan para elite partai bahwa dirinya layak diperhitungkan dalam kompetisi ini.
Pilkada Kalteng 2024 bisa menjadi titik balik bagi karier politik Supian Hadi, atau sebaliknya menjadi tantangan terberat yang harus ia hadapi.
