PALANGKA RAYA – Perolehan suara partai politik di Pileg 2024 menjadi perbincangan. Muncul pembahasan soal partai mana yang kira-kira bakal mengusung calon wali kota Palangka Raya 2024-2029. Kaltengpedia memprediksi bahwa 2 Partai besar ini jika berkoalisi di Palangka Raya sangat besar berpeluang memenangkan Pilwalkot 2024 ini.
Perolehan suara dan kursi turun dari 6 menjadi 3, maka di pilkada / pilwalkot november nanti langkah politik PDIP yang paling realistis adalah koalisi dengan Golkar dengan menyodorkan kadernya menjadi wakil pendamping Fairid Naparin. Dipastikan akan bisa menang mudah jika kuning dan merah bersatu. Modal elektoralnya adalah perolehan suara di pileg, dimana Golkar mendapat 35.848 suara dan PDIP mendapat 18.192 suara jika digabungkan maka 54.040 suara dari kedua partai tersebut atau 9 kursi atau hampir sepertiga dari total partisipasi pemilih dipileg lalu.
Jika koalisi ini benar terjadi, dapat dipastikan akan banyak partai yang akan bergabung karena potensi menangnya besar dan pemerintah akan stabil 5 tahun mendatang sehingga bisa lebih fokus dalam membangun dan memajukan kota palangkaraya. Lantas siapa kader merah kota yang akan diajukan untuk bisa mendampingi Fairid Naparin.
Kaltengpedia melakukan riset nama dari PDIP Perjuangan yang layak mendampingi Fairid Naparin yaitu Nenie Lambung Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Anggota DPRD Kota Palangka Raya 4 Periode.
Ada juga Sigit Wido Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Palangka Raya Anggota DPRD Kota Palangka Raya 2 Periode. Yang juga mantan Aktivis Mahasiswa, aktif juga di beberapa organisasi keolahragaan.
Dua nama diatas kaltengpedia menganggap layak untuk maju sebagai calon walikota apabila partai Golkar dan PDI Perjuangan Berkoalisi di Palangka Raya.
Pemilihan umum Wali Kota Palangka Raya 2024 (selanjutnya disebut Pilkada Kota Palangka Raya 2024) dilaksanakan pada 27 November 2024 untuk memilih Wali Kota Palangka Raya periode 2024-2029.
Wali Kota petahana Fairid Naparin dapat kembali mencalonkan diri dalam Pilwalkot Palangka Raya 2024. Kita lihat saja kemana arah Golkar dan Fairid Naparin.
