PALANGKA RAYA – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menggunakan bahasa isyarat saat pembukaan dalam sesi memaparkan visi-misi di debat kelima yang digelar KPU, pada Minggu (4/2/2024).
Jubir Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim mengatakan, bahasa isyarat yang diperagakan Anies mengandung arti ‘saatnya perubahan’.
“Artinya Saatnya Perubahan,” kata Ramli, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (4/2/2024).
Lebih lanjut, Ramli mengatakan, apa yang dilakukan Anies pada saat debat merupakan tanda bahwa sosok Anies yang memiliki empati terhadap disabilitas ketimbang capres lainnya.
“Itu menunjukkan bahwa yang paham disabilitas dan empati sama mereka hanya Anies,” ujar dia.
Sebagai informasi, debat kelima atau debat terakhir diperuntukan bagi calon presiden (capres). Debat capres tersebut digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2).
Tema yang diangkat dalam debat kali ini, yakni Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Anies Janji Angkat 700 Ribu Honorer Jadi Guru PPPK
Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, mengatakan tenaga pendidik menjadi kunci utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, kata dia negara memiliki tanggung jawab penuh memastikan kesejahteraan para tenaga pendidik.
Lalu, Anies menyoroti soal penghasilan para tenaga pendidik. Menurut dia, saat ini penghasilan yang diberikan kepada tenaga pendidik belum adil dan setara.
“Jadi masalah-masalah yang kita miliki sekarang misalnya ada puluhan guru honorer yang belum diangkat menjadi guru PPPK, ada 1,6 juta guru belum tersertifikasi, lalu beban administrasi itu semua bisa diselesaikan dengan prinsip tadi kita semua harus bisa bertanggung-jawab atas kesejahteraan pendidiknya,” kata Anies di debat pamungkas capres, Minggu (4/2/2024).
Lebih lanjut, Anies berjanji bakal mempercepat sertifikasi guru hingga mengangkat 700 ribu guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) apabila menjadi presiden 2024.
“Program yang menurut saya harus dikerjakan, kita akan rencana kerjakan adalah percepatan sertifikasi guru, pengangkatan 700 ribu guru honorer menjadi guru PPPK,” kata Anies.
Selain itu, Anies juga berjanji akan memberikan beasiswa untuk anak para tenaga pendidik, seperti guru, dosen di tanah air. Dia berkomitmen memberikan beasiswa itu sampai tuntas.
Tak hanya itu, dia memandang juga akan memberikan penghargaan dan tunjangan bagi dosen dan peneliti yang berbasis pada kinerja serta mengurangi beban administrasi.
“Dosen beban administrasinya luar biasa besar. Dosen itu mengajar, meneliti, melalui pengabdian masyarakat, jangan diberikan beban administrasi yang terlalu besar,” jelas dia.
“Jadi prinsipnya ada nilainya dulu yang kita pegang, kemudian ada turunan teknisnya, teknokrasi yang tadi saya sampaikan, dan kemudian bebaskan dari beban-beban yang tidak perlu,” tandasnya.
(Ed)