SATUKALTENG,Palangka Raya – Salah satu tokoh muda Dayak ot Danum asal Kalimantan Tengah, Yusuf Roni Hunjun Huke mengungkapkan rasa kekecewaannya atas tidak ada satupun tokoh Dayak yang dilibatkan di dalam tatanan pemerintahan pusat pada kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto.
Ia mengungkapkan bahwa Dayak sampai saat ini masih dipandang sebelah mata, bahkan Ibukota Nusantara yang berdiri di Kalimantan saja pun keterlibatan orang Dayak masih minim.
“Saya miris, artinya Dayak masih dipandang sebelah mata di negara ini, haruskah Dayak memberontak seperti Papua agar diberikan tempat yang layak dinegara ini?” kata Yusuf.
Pemuda Dayak yang merupakan ketua Perkumpulan Dayak Uut Danum Tambun Bungai Kalteng dan juga selaku Sekjen Gerakan Dayak Nasional tersebut juga menyampaikan bahwa Sumberdaya alam Kalimantan yang melimpah terus dikeruk namun masyarakat Dayak dianggap seperti tidak ada apa-apanya. Orang Dayak bukan kekurangan orang pintar tetapi orang Dayak kurang dilibatkan dalam posisi yang strategis.
“IKN sudah di tanah Dayak Kalimantan, masa Dayak tidak diberikan wadah untuk ikut andil membangun bangsa ini. Sudah SDA tanah Dayak dikeruk terus utk membangun negara ini, sekarang IKN ditanah Dayak tapi Dayak tetap dianggap bukan apa-apa, ” ungkapnya.
Ia berharap agar semua suku bangsa yang mendiami pulau Kalimantan, Papua, Sulawesi Sumatera dan lainnya untuk dapat duduk pada posisi strategis salah satunya adalah Kabinet Indonesia Maju. Hal ini disampaikan agar adanya rasa keadilan dan rasa saling memiliki karena NKRI bukan hanya untuk satu pulau atau beberapa pulau maupun suku.
“Kita ingin semua suku bangsa dinegara ini terutama yg mendiami pulau besar seperti Kalimantan, Papua, Sulawesi, dll masuk dalam kabinet Indonesia Maju agar ada rasa keadilan untuk merasa memiliki NKRI bukan hanya pulau salah satu pulau saja, jadi harus sesuai Pancasila yaitu sila ke lima” pungkasnya mengakhiri.