SATUKALTENG, Sukamara – Rilis terbaru dari survei Litbang Kaltengpedia untuk Pilkada Kabupaten Sukamara periode 20 Juli hingga 3 Agustus 2024 menunjukkan hasil yang mencolok. Elektabilitas Kaspinor berada di posisi teratas dengan dukungan mencapai 42,7%, menempatkannya jauh di atas para kandidat lainnya. Kaspinor, yang sudah dikenal luas di kalangan masyarakat, mendapatkan dukungan besar berkat rekam jejak positif, program-program populis yang tepat sasaran, serta kemampuannya berkomunikasi secara efektif dengan konstituennya.
Namun, situasi berbeda dialami oleh Jondi Iskandar, bakal calon Wakil Bupati yang akan mendampingi Kaspinor. Elektabilitas Jondi tercatat masih sangat rendah, hanya sebesar 2,7%, menjadikannya kandidat dengan dukungan terendah di antara para pesaingnya. Padahal, Jondi sebelumnya mendapatkan 1.041 suara dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, namun perolehan suara tersebut ternyata belum mampu meningkatkan elektabilitasnya untuk Pilkada Sukamara.
litbang kaltengpedia mencatat bahwa rendahnya elektabilitas Jondi Iskandar bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya eksposur di kalangan masyarakat luas, minimnya pengalaman kepemimpinan dibandingkan kandidat lainnya, serta strategi kampanye yang mungkin belum maksimal dalam menjangkau pemilih. Hal ini menunjukkan bahwa meski Jondi sudah mendapatkan suara cukup besar di Pileg, tidak ada jaminan perolehan suara itu otomatis beralih ke kontestasi Pilkada.
Pasangan Kaspinor dan Jondi Iskandar memang telah mendapatkan rekomendasi resmi dari Partai Demokrat pada Kamis, 8 Agustus 2024, sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sukamara. Namun, elektabilitas yang rendah menjadi tantangan tersendiri bagi Jondi dalam menghadapi Pilkada yang semakin dekat. Selain itu, pasangan ini masih menunggu rekomendasi dari partai-partai lainnya, dengan kemungkinan peta politik yang bisa berubah seiring mendekati pendaftaran resmi di KPU pada 27 Agustus 2024.
Elektabilitas, yang mencerminkan popularitas dan tingkat dukungan seorang kandidat di kalangan pemilih, memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan di Pilkada. Elektabilitas menunjukkan seberapa besar peluang seorang kandidat untuk dipilih oleh masyarakat. Dalam kontestasi Pilkada, kandidat dengan elektabilitas tinggi biasanya lebih diuntungkan karena mereka lebih dikenal, dipercaya, dan dianggap mampu untuk memimpin oleh pemilih.
Oleh karena itu, pasangan Kaspinor dan Jondi Iskandar perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan elektabilitas, khususnya bagi Jondi, melalui kampanye yang lebih efektif, program-program yang lebih jelas, serta membangun komunikasi yang lebih intens dengan masyarakat.
Pasangan Kaspinor dan Jondi Iskandar memang telah mendapatkan rekomendasi resmi dari Partai Demokrat pada Kamis, 8 Agustus 2024, sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sukamara. Namun, elektabilitas yang rendah menjadi tantangan tersendiri bagi Jondi dalam menghadapi Pilkada yang semakin dekat. Selain itu, pasangan ini masih menunggu rekomendasi dari partai-partai lainnya, dengan kemungkinan peta politik yang bisa berubah seiring mendekati pendaftaran resmi di KPU pada 27 Agustus 2024.
Elektabilitas, yang mencerminkan popularitas dan tingkat dukungan seorang kandidat di kalangan pemilih, memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan di Pilkada. Elektabilitas menunjukkan seberapa besar peluang seorang kandidat untuk dipilih oleh masyarakat. Dalam kontestasi Pilkada, kandidat dengan elektabilitas tinggi biasanya lebih diuntungkan karena mereka lebih dikenal, dipercaya, dan dianggap mampu untuk memimpin oleh pemilih.
Oleh karena itu, pasangan Kaspinor dan Jondi Iskandar perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan elektabilitas, khususnya bagi Jondi, melalui kampanye yang lebih efektif, program-program yang lebih jelas, serta membangun komunikasi yang lebih intens dengan masyarakat.