Dugaan Malpraktik, Ratusan Pemuda Seruyan Akan Demo ke Polda & DPRD Kalteng

Asosiasi Kerukunan Pemuda Seruyan saat menggelar berkumpul membahas dugaan malapraktik. ist

SATUKALTENG.COM –  Ratusan massa yang tergabung dalam Asosiasi Kerukunan Pemuda Seruyan berencana akan menggelar aksi demo ke kantor Polda dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaimantan Tengah (Kalteng) terkait dugaan malapraktik di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Rencana tersebut muncul setelah adanya dugaan malapraktik yang menyebabkan pasien bayi usia 7 hari pasca operasi meninggal dunia, yang mana diketahui bahwa orang tua almarhum bayi, Afner Juliwarno merupakan masyarakat asli daerah Kabupaten Seruyan.

Ketua Asosiasi Kerukunan Pemuda Seruyan, Hamdani mengatakan jika pihak Kepolisian dan DPRD Kalteng tidak segera melakukan pemanggilan maupun pemeriksaan terhadap pihak RSUD dr. Doris Sylvanus, maka pihaknya akan berangkat ke Kota Palangka Raya untuk menggelar aksi demo.

“Saya Hamdani Ketua Asosiasi Kerukunaan pemuda Seruyan,meminta kepolisian dan dprd provinsi kalteng segera memanggil pihak RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya terkait dugaan malapraktik terhadap alm Abraham Benjamin anak dari saudara kami Afner Juliwarno atau Ipan. Jika tidak segera di lakukan pemanggilan dan pemeriksaan kepada para oknum medis yang melakukan operasi dan perawatan pasca operasi,maka kami seluruh pemuda yang ada di kecamatan seruyan tengah akan datang ke palangkaraya melakukan aksi demo besar besaran ke Kantor DPRD Provinsi dan Mapolda Kalteng,” kata Hamdani, Kamis (8/2/2024).

Meski begitu, ia masih menahan ratusan pemuda Seruyan untuk menggelar aksi, sementara menunggu tindakan yang akan dilakukan oleh Polda dan DPRD Kalteng.

“200 buah kendaraan pickup sudah terkordinasi dan siap meluncur ke Kota Palangka Raya,hanya saja saya meminta kepada mereka untuk menahan diri, sambil menunggu tindakan yang akan dilakukan oleh Polda dan DPRD Kalteng,” tegasnya.

Sementara itu, pihaknya bersama tokoh pemuda dan tokoh masyatakat Seruyan Tengah akan segera memberikan penyataan sikap terhadap dugaan malapraktik tersebut melalui rekaman video untuk umum.

“Besok insyaAllah kami bersama rekan rekan beserta tokoh pemuda , tokoh masyarakat Seruyan Tengah akan bermusyawarah dan membuat pernyataan sikap dan di buat vidio menyampaikan pendapat di muka umum” tuturnya.

“Jangan sampai pemilu damai terganggu oleh kejadian seperti ini hanya karena pihak pemerintah tidak peduli dengan kami DPRD provinsi mapolda tidak peduli kami rakyat kecil” tutupnya.

Sementara itu diketahui sebelumnya, seorang bayi berusia 7 hari meninggal dunia pasca menjalani tindakan operasi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, namun yang disayangkan oleh pihak keluarga adalah pelayanan medis yang dianggap tidak sesuai, mulai monitor denyut nadi atau detak jantung yang tidak beroperasi, hingga diagnosa yang berubah.

Sehingga dengan kejanggalan penanganan medis tersebut, orang tua bayi melaporkannya ke Polda Kalimantan Tengah dan juga sudah menyampaikan hal tersebut ke DPRD Kalimantan Tengah atas dugaan malapraktik beberapa waktu lalu.

Sementara itu sebelumnya, melalui Wakil direktur bagian pelayanan medik dan keperawatan RSUD dr Doris Sylvanus, dr. Devi Novianti Santoso membantah adanya dugaan tersebut.

Ia menegaskan pihaknya sudah melalukan penanganan medis sesuai dengan SOP yang berlaku dan juga dilakukan secara semaksimal mungkin, selain itu dirinya juga membantah adanya dugaan diagnosa asal-asalan yang diberikan kepada pasien bayi tersebut.

 

(Ed)

Pos terkait