SATUKALTENG, Palangka Raya – Baru-baru ini Kaltengpedia menggelar voting online terkait debat perdana Pilgub Kalteng 2024 yang berlangsung pada 14 Oktober 2024. Dalam hasil voting tersebut, pasangan Abdul Razak-Sri Suwanto lebih unggul meskipun selisih tipis dari pasangan lainnya. Survei ini menyoroti preferensi publik terhadap penampilan dan argumen yang disampaikan oleh masing-masing paslon.
Menurut analisis Ceo Kaltengpedia, Ahmad Hadi Surya mengungkapkan pasangan Abdul Razak-Sri Suwanto berhasil unggul dengan perolehan 32% suara, mengindikasikan bahwa mereka mampu menyampaikan visi dan program kerja yang relevan dan meyakinkan bagi pemilih.
“Keunggulan Abdul Razak dan Sri Suwanto dalam debat semalam juga didukung oleh respons mereka terhadap isu-isu utama di Kalteng, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, dan pendidikan. Gaya bicara yang tegas dan terstruktur dari Abdul Razak, didampingi oleh pengalaman Sri Suwanto, menjadikan mereka sebagai pilihan menarik bagi para pemilih yang mencari stabilitas dan pengalaman di kepemimpinan,” ujar Hady sapaan akrabnya, Selasa (15/10/2024).
Diurutan kedua, Agustiar Sabran, yang dikenal dengan pengalaman politiknya, didukung oleh Edy Pratowo yang memiliki rekam jejak di pemerintahan, membuat mereka tampil dengan program yang ambisius dan menyentuh isu-isu rakyat, terutama terkait ekonomi dan lapangan kerja.
“Meski mendapatkan dukungan yang hampir setara, mereka sedikit tertinggal dari pasangan Abdul Razak – Sri Suwanto. Ini menunjukkan bahwa meskipun pasangan ini menarik banyak pemilih, ada elemen atau aspek tertentu yang membuat sebagian kecil pemilih lebih memilih pasangan lain,” ungkapnya.
Posisi ketiga ditempati oleh pasangan Koyem – Supian Hadi dengan perolehan 25% suara. Pasangan ini menekankan program-program pro-rakyat, dengan fokus pada pengembangan sektor agrikultur dan perbaikan ekonomi pedesaan.
“Namun, meskipun pandangan mereka cukup kuat di bidang ekonomi, kehadiran mereka dalam debat kurang menonjol dibandingkan dengan dua pasangan di atas. Performa debat yang relatif lebih lemah, serta penekanan yang kurang pada isu-isu perkotaan, bisa jadi memengaruhi dukungan terhadap mereka,” katanya.
Terakhir, pasangan Willy M Yoseph – Habib Ismail Bin Yahya yang memperoleh 13% suara. Mereka menghadirkan perspektif yang unik dengan visi kepemimpinan yang berbeda, khususnya dalam hal keberagaman dan persatuan. Meski demikian, mereka tampaknya belum mampu menarik dukungan luas.
“Ini mungkin dikarenakan pendekatan mereka yang kurang menarik perhatian dibandingkan dengan pasangan lainnya dalam hal program kerja yang spesifik dan mendalam pada isu-isu yang menjadi perhatian utama pemilih Kalteng,” jelas Hady yang juga ketua ADKK Kalteng ini.
Pasangan Abdul Razak – Sri Suwanto dinilai unggul terutama karena kemampuan mereka untuk menyampaikan visi dengan jelas dan relevan. Penekanan mereka pada isu-isu praktis yang terkait langsung dengan kebutuhan masyarakat mendapat sambutan positif, terutama di kalangan pemilih yang pragmatis. Selain itu, Abdul Razak tampil percaya diri dan profesional, menunjukkan pemahaman yang kuat tentang masalah lokal dan solusi yang konkret. Sri Suwanto juga memainkan peran penting dengan pengetahuan teknis yang memberikan keseimbangan pada pasangan ini.
“Secara keseluruhan, hasil survei ini menunjukkan bahwa pasangan Abdul Razak – Sri Suwanto dianggap sebagai yang paling menarik oleh publik dalam debat tadi malam. Namun, persaingan tetap ketat, terutama dengan Agustiar Sabran – Edy Pratowo yang mengumpulkan suara hampir sama. Hasil debat ini bisa menjadi faktor penentu dalam menggerakkan suara pemilih untuk periode mendatang,” pungkasnya.