SATUKALTENG, Palangka Raya – Voting yang diadakan selama 7 hari, dari tanggal 7 hingga 14 September 2024, untuk memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, menunjukkan hasil sebagai berikut:
Agustiar Sabran – Edy Pratowo: 42%
Abdul Razak – Sri Suwanto: 28%
Willy M Yoseph – Habib Ismail bin Yahya: 18%
Nadalsyah Koyem – Supian Hadi: 12%
Total persentase seluruh suara: 100%.
Analisis Hasil Voting
- Agustiar Sabran – Edy Pratowo (42%)
Pasangan ini unggul dengan selisih yang cukup besar dari pesaing terdekatnya, menunjukkan bahwa mereka mendapatkan dukungan kuat dari publik. Keunggulan ini bisa dikaitkan dengan popularitas Agustiar Sabran sebagai figur politik berpengaruh di Kalteng, serta pengalaman Edy Pratowo yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Kalteng. Kombinasi mereka dinilai memiliki daya tarik elektoral yang tinggi karena Agustiar Sabran mewakili aspirasi masyarakat lokal yang kuat, sementara Edy Pratowo membawa stabilitas dan pengalaman pemerintahan.
Peluang:
Jika tren ini berlanjut, pasangan ini memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilgub Kalteng 2024. Dukungan akar rumput yang solid dan pengaruh politik Agustiar Sabran di berbagai wilayah Kalteng menjadi kunci kekuatan mereka. Namun, mereka perlu menjaga momentum dan memperluas basis pemilih untuk mengamankan kemenangan di putaran berikutnya.
- Abdul Razak – Sri Suwanto (28%)
Di posisi kedua, Abdul Razak dan Sri Suwanto menunjukkan performa yang cukup kuat, meskipun tertinggal dari pasangan Agustiar-Edy. Dukungan mereka berasal dari basis pemilih tradisional dan kalangan yang menginginkan stabilitas ekonomi serta pembangunan berkelanjutan. Sri Suwanto, sebagai calon Wakil Gubernur, menambah daya tarik elektoral dengan jaringan politik yang luas.
Peluang:
Meski tertinggal, pasangan ini masih memiliki peluang besar jika mereka mampu memobilisasi dukungan dari kelompok-kelompok strategis yang belum mereka rangkul. Mereka bisa memanfaatkan isu-isu ekonomi dan pembangunan untuk menarik pemilih yang menginginkan perubahan dan pertumbuhan ekonomi di Kalteng.
- Willy M Yoseph – Habib Ismail bin Yahya (18%)
Pasangan ini berada di posisi ketiga dengan 18% suara. Willy M Yoseph merupakan tokoh politik senior yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI, sementara Habib Ismail bin Yahya dikenal sebagai ulama yang memiliki pengaruh kuat di kalangan masyarakat religius. Namun, suara mereka belum mampu menyaingi dua pasangan teratas.
Peluang:
Untuk meningkatkan peluang mereka, Willy M Yoseph dan Habib Ismail perlu memperluas daya tarik mereka di luar basis pemilih tradisional dan agama. Kunci kemenangan mereka adalah dengan menyatukan elemen-elemen progresif dan religius serta mengampanyekan program-program yang lebih inklusif.
- Nadalsyah Koyem – Supian Hadi (12%)
Pasangan ini berada di posisi terakhir dengan hanya 12% suara. Meskipun Nadalsyah Koyem memiliki reputasi baik sebagai mantan Bupati Barito Utara, suara mereka tampaknya terfragmentasi dan belum maksimal. Faktor ini mungkin dipengaruhi oleh perpecahan suara dengan pasangan lainnya serta kurangnya daya tarik di kalangan pemilih perkotaan.
Peluang:
Pasangan ini masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki posisi mereka, tetapi perlu segera merumuskan strategi yang lebih agresif dan fokus pada isu-isu spesifik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur, ekonomi lokal, dan kesejahteraan sosial.
Kesimpulan
Pasangan Agustiar Sabran – Edy Pratowo saat ini berada di posisi yang paling diunggulkan dengan dukungan publik yang kuat, tetapi persaingan belum selesai. Pasangan Abdul Razak – Sri Suwanto masih memiliki potensi untuk menyusul, sementara Willy M Yoseph – Habib Ismail bin Yahya dan Nadalsyah Koyem – Supian Hadi perlu memperkuat strategi kampanye mereka untuk meningkatkan peluang di babak berikutnya.
Tren ini menunjukkan bahwa pertarungan politik untuk Gubernur Kalteng 2024 masih sangat dinamis dan bisa berubah tergantung strategi dan isu yang diangkat oleh masing-masing pasangan.
Antusiasme Menjelang Pilkada
Hasil voting ini menjadi cerminan awal dari preferensi masyarakat Kalimantan Tengah. Namun, dengan dinamika yang terus berkembang menjelang Pilkada, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Tim Satu Kalteng akan terus mengadakan polling secara berkala untuk memantau perkembangan dukungan terhadap para calon.
Nantikan hasil polling selanjutnya untuk melihat bagaimana peta dukungan masyarakat Kalimantan Tengah berubah mendekati Pilkada 2024.