SATUKALTENG, Palangka Raya – Berdasarkan hasil analisis gabungan dari SEMrush, Maltego, dan Analisis.io yang dilakukan Kaltengpedia. pasangan Agustiar Sabran–Edy Pratowo berhasil mendominasi perbincangan publik selama periode pendaftaran di KPU Kalimantan Tengah pada 27, 28, dan 29 Agustus 2024.
Berikut adalah analisis rinci dari setiap pasangan calon yang telah mendaftar.
1. Agustiar Sabran – Edy Pratowo: Dominasi di Semua Aspek
Pasangan Agustiar Sabran – Edy Pratowo mencatatkan performa luar biasa dalam semua platform yang dianalisis. Menurut SEMrush, mereka memimpin tren pencarian dengan volume tertinggi terkait pencarian seputar Pilgub Kalteng, menunjukkan ketertarikan publik yang sangat besar terhadap program dan visi mereka.
Data dari Maltego mengungkapkan bahwa percakapan di media sosial tentang pasangan ini sangat aktif dan didominasi oleh sentimen positif. Mereka berhasil menarik perhatian dengan kampanye yang menekankan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan sosial. Selain itu, Analisis.io menunjukkan bahwa pasangan ini juga mendominasi liputan media online lokal, yang semakin memperkuat posisi mereka sebagai frontrunner dalam Pilkada Kalteng 2024.
Kesimpulan: Dengan dominasi yang konsisten di semua aspek, Agustiar Sabran – Edy Pratowo memiliki peluang kemenangan yang sangat kuat.
2. Willy M Yoseph – Habib Ismail bin Yahya: Basis Dukungan Kuat, Tapi Perlu Peningkatan
Pasangan Willy M Yoseph – Habib Ismail bin Yahya menempati posisi kedua dalam analisis gabungan ini. SEMrush menunjukkan bahwa mereka memiliki volume pencarian yang signifikan, namun masih berada di bawah Agustiar-Edy. Meski demikian, analisis Maltego menunjukkan bahwa pasangan ini memiliki basis dukungan yang solid di kalangan pemilih yang menghargai pengalaman dan rekam jejak Willy M Yoseph.
Sentimen terhadap pasangan ini cenderung bercampur, dengan beberapa isu tertentu mendapatkan perhatian publik yang lebih besar. Sementara itu, Analisis.io menyoroti bahwa liputan media terhadap mereka cukup positif, meskipun tidak setinggi Agustiar-Edy.
Kesimpulan: Willy M Yoseph – Habib Ismail bin Yahya memiliki potensi besar, namun perlu strategi yang lebih agresif untuk meningkatkan keterlibatan publik dan eksposur media.
3. H. Abdul Razak – Sri Suwanto: Stabil, Tapi Memerlukan Dorongan
Pasangan H. Abdul Razak – Sri Suwanto berada di posisi ketiga dalam hasil analisis ini. Menurut SEMrush, tren pencarian terhadap mereka stabil, namun tidak menunjukkan lonjakan yang signifikan selama periode pendaftaran. Maltego menunjukkan bahwa dukungan terhadap mereka terutama datang dari kalangan pemilih yang lebih tua dan konservatif.
Sentimen publik terhadap pasangan ini cukup netral, dengan sedikit lonjakan dalam interaksi di media sosial. Liputan media online lokal terhadap Abdul Razak – Sri Suwanto juga terbilang cukup, namun tidak cukup untuk mengubah dinamika persaingan secara drastis.
Kesimpulan: H. Abdul Razak – Sri Suwanto perlu meningkatkan kampanye mereka untuk mendapatkan perhatian yang lebih luas, terutama dari kalangan pemilih muda dan kelompok netral.
4. Nadalsyah Koyem – Supian Hadi: Tantangan untuk Meningkatkan Popularitas
Pasangan Nadalsyah koyem – Supian Hadi menghadapi tantangan dalam menarik perhatian publik selama periode pendaftaran di KPU. Data SEMrush menunjukkan bahwa mereka berada di posisi terbawah dalam hal volume pencarian. Maltego juga mengindikasikan bahwa percakapan tentang mereka di media sosial kurang aktif dibandingkan dengan pasangan lain.
Sentimen terhadap Nadalsyah – Supian Hadi cenderung datar, dengan sedikit dorongan dari kelompok-kelompok pendukung tradisional mereka. Selain itu, Analisis.io mencatat bahwa liputan media online terhadap pasangan ini sangat terbatas, menandakan perlunya strategi yang lebih proaktif untuk meningkatkan eksposur mereka.
Kesimpulan: Nadalsyah koyem – Supian Hadi perlu melakukan upaya lebih keras dalam kampanye mereka untuk meningkatkan popularitas dan keterlibatan publik.
Dengan berakhirnya periode pendaftaran di KPU, peta politik di Kalimantan Tengah semakin jelas. Agustiar Sabran – Edy Pratowo saat ini berada di puncak, namun persaingan masih terbuka lebar. Setiap pasangan masih memiliki peluang untuk memenangkan hati pemilih dalam Pilgub Kalteng 2024. Seluruh tim kampanye diharapkan akan memperkuat strategi mereka dalam beberapa bulan ke depan.