Demokrasi Sepuluh Tahun Terakhir di Kalimantan Tengah?

Ilustrasi Pilkada 2024. Foto: iStock

SATUKALTENG, Palangka Raya – Selama sepuluh tahun terakhir, demokrasi di Kalimantan Tengah menunjukkan perkembangan yang cukup dinamis. Berdasarkan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) pada tahun 2016 – 2023 , provinsi ini sering berada di kategori menengah dalam beberapa kali rilisan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), dengan indeks yang fluktuatif antara 71 hingga 79 dari skala 100. Indeks ini mengindikasikan adanya ruang perbaikan terutama dalam aspek hak-hak politik dan kebebasan sipil.

Pantauan Demokrasi di Kalimantan Tengah :

  • Fluktuasi Indeks Demokrasi: Kalimantan Tengah mengalami fluktuasi dalam indeks demokrasi, yang menunjukkan bahwa stabilitas demokrasi belum sepenuhnya tercapai. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah penegakan hukum, kebebasan pers, dan partisipasi politik masyarakat.
  • Keterlibatan Masyarakat: Partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi, terutama dalam pemilihan umum, menunjukkan tren yang positif namun masih ada tantangan dalam meningkatkan angka partisipasi. Terutama penting adalah mengurangi angka golput yang masih cukup tinggi di beberapa wilayah.
  • Pengawasan Demokrasi: Meskipun ada peningkatan dalam keterlibatan lembaga-lembaga pengawasan, seperti Bawaslu, tantangan dalam hal netralitas dan profesionalisme masih menjadi isu yang perlu diperhatikan untuk memperkuat demokrasi di tingkat lokal.

Peran Anak Muda dalam Pilkada Kalteng:

Anak muda di Kalimantan Tengah telah menunjukkan peran yang signifikan dalam proses demokrasi, terutama dalam Pilkada. Generasi milenial dan Gen Z kini lebih terlibat dalam politik lokal, baik sebagai pemilih maupun dalam kampanye politik. Partisipasi mereka semakin meningkat berkat kesadaran politik yang tinggi dan akses luas terhadap informasi melalui media sosial.

Namun, meskipun ada peningkatan partisipasi, tantangan terbesar tetap ada pada konsistensi mereka dalam memberikan suara pada hari pemilihan. Banyak anak muda yang kritis terhadap politik tetapi enggan menggunakan hak pilih mereka, menyebabkan angka golput di kalangan pemilih muda masih cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk mendorong anak muda agar lebih aktif dan sadar akan pentingnya peran mereka dalam menentukan masa depan daerah melalui Pilkada.

Catatan kaltengpedia:

  • Pendidikan Politik: Perlu ada peningkatan pendidikan politik di kalangan pemuda untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya terlibat tetapi juga memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya proses demokrasi.
  • Media Sosial: Pemanfaatan media sosial oleh anak muda dapat menjadi alat yang efektif untuk kampanye dan penyebaran informasi politik, namun juga membawa risiko penyebaran disinformasi yang perlu diantisipasi.
  • Peran Komunitas: Organisasi pemuda dan komunitas lokal memainkan peran penting dalam memobilisasi suara dan meningkatkan kesadaran politik di kalangan anak muda.

Secara keseluruhan, meskipun ada kemajuan, demokrasi di Kalimantan Tengah masih menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian dan aksi dari semua lapisan masyarakat, terutama generasi muda yang menjadi kunci masa depan demokrasi di wilayah Kalimantan Tengah.

 

Simak Berita lainnya dari Satu Kalteng di Google Berita

Pos terkait