PALANGKA RAYA – Viral di media sosial diduga penangkapan Panglima Pajaji, Agustinus Lucy. Pimpinan Pasukan Pantak Padagi itu dikabarkan ditangkap bersama sejumlah masyarakat Adat Dayak setempat di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Penangkapan itu diduga buntut dari aksi demo yang dilakukan oleh masyarakat adat bersama Pasukan Pantak Padagi yang di Pimpinan oleh Pangalima Pajaji, Agustinus Lucy. Menurut informasi, awalnya mereka berjuang membela tanah masyarakat adat Dayak yang dikuasai oleh Pabrik Kelapa Sawit PT Lifere Agro Kapuas (LAK) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Dalam sebuah video berdurasi 8 (delapan) detik itu terlihat Panglima Pajaji sedang diborgol dengan posisi tangan di belakang menggunakan celana panjang tanpa baju dengan badan penuh Tato.
Dalam video tersebut Panglima Pajaji tidak sendirian, namun juga terlihat sejumlah orang yang juga sedang diborgol dan diamankan di sebuah tempat. Setidaknya 10 orang diamankan bersama Panglima Pajaji, Agustinus Lucy. Hingga saat ini pihak Polda Kalteng belum memberikan keterangan pers.
Dari narasi di media sosial, sebelumnya Panglima Pajaji bersama pasukannya dikabarkan memimpin aksi unjuk rasa di sebuah perusahaan kelapa sawit yakni PT Lifere Agro Kapuas (PT LAK) di Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas pada Kamis (4/4/2024). Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan ke Polres Kapuas, Panglima Pajaji mengerahkan lebih dari 3000 masa.
Massa itu baik dari Pasukan Misterius Pantak Padagi Borneo maupun dari Aliansi Masyarakat. Dalam aksi ini massa menuntut agar Perusahaan Kelapa Sawit melakukan ganti rugi terhadap lahan masyarakat adat Dayak.
Siapa Sosok Panglima Pajaji Dayak?
Baru-baru ini, Panglima Pajaji, salah satu tokoh masyarakat di Pulau Kalimantan sempat jadi bahan perbincangan setelah berseteru dengan Panglima Jilah.
Perseteruan itu terkait ketidaksetujuannya terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Tidak hanya itu saja, sosok Panglima Pajaji juga menjadi sorotan setelah menegaskan akan membela warga Rempang yang tergusur gara-gara proyek pembangunan Rempang Eco City. Demi membela warga Rempang, Panglima Pajaji bahkan sampai berseteru dengan TNI.
Panglima Pajaji merupakan pria asli Suku Dayak, Kalimantan, yang lahir pada 15 Agustus 1995. Panglima Pajaji dikabarkan kerap tinggal di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dan di Kapuas, Kalimantan Tengah. Panglima Pajaji dikenal sebagai pemimpin Pasukan Pantak Padagi Borneo. Kabarnya, pasukan ini jarang menampakkan diri kecuali saat terjadi hal genting atau ketika warga Dayak membutuhkan bantuan.
Sebagai seorang pemimpin, pria berusia 28 tahun ini memiliki kemampuan pertahanan diri yang mengagumkan. Pasalnya, Panglima Pajaji dikabarkan mempunyai ilmu kebal dan tidak bisa dilukai dengan senjata apapun, sekalipun benda tajam. Mengenai kemampuan tersebut, Panglima Pajaji pernah membuktikannya dalam acara upacara adat, salah satunya di Pekan Gawai Dayak 2023, Kabupaten Sintang. Kekuatan yang dimiliki Panglima Pajaji rupanya diturunkan dari roh para leluhurnya di Suku Dayak. Ia menegaskan bahwa sebagai orang Dayak asli ia harus terus menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ditinggalkan para leluhur. Hal tersebut rupanya tidak dilakukan sendiri. Panglima Pajaji juga terus menyerukan kepada komunitasnya untuk terus bersatu dalam menjaga tradisi dan budaya Suku Dayak dari gerusan modernisasi.
Karena menurutnya tidak ada orang lain yang lebih mampu menjaga tradisi, budaya, dan warisan suku Dayak kecuali orang Dayak itu sendiri.
Simak Berita lainnya dari Satu Kalteng di Google Berita